Selasa, 28 Januari 2014



Training Excellent Service
Gambar di atas diambil pada tanggal 28 Februari 2013, dua hari sebelum saya bertolak ke Surabaya dan pindah kerja di sana. Saya merasa bersyukur sebelum bekerja di Surabaya, saya sudah dibekali oleh Training Excellent Service yang diterima di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta selama dua hari yaitu tanggal 27 dan 28 Februari 2013, training ini memberikan arahan, ilmu tentang tata krama di kantor, pendidikan karakter psikologi, juga praktik cara berdandan dan berpakaian rapi di kantor. 
Hari kedua training bagi yang wanita diberi pelajaran berdandan. Mulai dari memakai pembersih muka sampai memberi bedak,lipstik. Training seperti ini memang diperlukan untuk kemajuan staf atau karyawan yang bekerja pada instansi tersebut supaya ketika bertemu dengan user, mereka memiliki rambu-rambu dalam berbicara, menyapa, atau menunjukkan arah dan memberikan pelayanan pada user. (Sabeth)

Senin, 27 Januari 2014


Ini adalah gambar ketika saya masih bekerja di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta yang terletak di Jl. Suroto No.9 Kotabaru, Yogyakarta. Gambar ini diambil oleh salah satu sahabat saya yang baik hatinya bernama Emitya. Ketika saya mengunggahnya di blog, saya ingat ketika saya melewati jalan ini di Jl. Simanjuntak untuk membeli makan siang pas jam istirahat (saya lupa waktu itu akhirnya beli makanan apa)..hehe.. Saya tidak menduga Emitya memotret saya pas dibonceng. Alhasil saya merasa "unyu" dengan gambar ini (mungkin karena stiker yang ada di helm ya..) hahaha...
Terima kasih pada sahabat saya Emitya yang memberi kenangan bagus ketika membeli makan siang, memang momen seperti ini tidak akan terulang kembali (so sad..)... Namun saya tahu Emitya dan kawan-kawan tidak akan pernah melupakan saya. (Sabeth)

Rindu Pimpinan Yang Bijak

   Rutinitas sering menuntut kita pada keadaan yang hampir sama setiap harinya. Kegiatan yang kita lakukan seakan-akan dirasakan hanya itu-itu saja. Bagaimana dengan yang namanya pekerjaan atau karier? Bekerja dengan setulus hati sebenarnya dimiliki setiap orang, bagaimanapun pembelajaran yang sudah dilakukan dan didapat pasti ingin diaplikasikan pada saat bekerja, rata-rata orang yang bekerja menginginkan fasilitas yang layak untuk diri pribadi dan gaji yang sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan. Namun seringkali kita merasakan banyak sekali kekurangan di dalam pekerjaan kita yang menyebabkan permasalahan sepele bisa menjadi berat bahkan berakibat stres berkepanjangan. Dampak dari stres yang dialami adalah letih lesu, susah fokus, tidak mau berusaha memperbaiki kesalahan, mengeluh gampang marah dan emosi serta dampak negatif lainnya.
  Sebenarnya yang kita butuhkan adalah sebuah "kenyamanan". Rasa nyaman dalam bekerja tentu membuat hati jadi tenang, memperlakukan pekerjaan lebih fokus dan disertai rasa senang. Banyak orang yang merasa ketika pertama kali memasuki dunia karier semua terasa asing, bingung, takut melangkah dan merasa berat untuk mengerjakan semua tugas yang diberikan. Belum lagi kita harus berhadapan dengan rekan-rekan yang belum kita kenal dan memiliki sifat yang berbeda-beda. Yang menjadi tolok ukur kita mampu meyakinkan diri untuk bertahan atau tidak dalam suatu perusahaan atau instansi salah satunya adalah seorang pimpinan. Bagaimana sifat pimpinan Anda yang sekarang? Apakah memiliki jiwa yang tegas namun memberi solusi? Apakah sifatnya tenang namun hobi mengkritik? Atau memiliki sifat suka meremehkan dan menghina bawahan?
  Di era sekarang ini memang banyak sekali pimpinan yang cerdas, memiliki pendidikan yang tinggi, namun sayangnya dia tidak bijak, kerap menyalahkan bawahan serta tidak pandai mengolah masalah dengan baik. Ada istilah mengatakan "pemimpin yang bijaksana sudah pasti cerdas, namun pemimpin yang cerdas belum tentu bijaksana". Saya rasa istilah itu sangat benar, pemimpin yang bijaksana mengetahui bagaimana cara untuk mencari penyelesaian masalah anak buahnya tanpa harus menyakiti hatinya. Maksud dari kalimat ini adalah setiap anak buah atau bawahan pasti memiliki permasalahan dengan kadar yang berbeda, ada yang sudah siap mencari solusi, ada yang belum bisa mengolah masalah, ada yang membutuhkan bantuan untuk penyelesaian. Seorang pimpinan memang tidak diharuskan ikut campur dalam setiap masalah pribadi bawahannya, namun paling tidak ada rasa empati untuk ikut merasakan yang dirasakan oleh anak buahnya. Pimpinan yang baik mampu mendorong anak buahnya untuk lebih bersemangat dalam bekerja, banyak belajar dan lebih baik dalam menjalankan pekerjaannya. (Sabeth)